Friday 13 January 2012

Kelinci, Alternatif Sumber Penganekaragaman Konsum Pangan

Dari  penelitian dan perhitungan ekonomis, ternyata kemampuan kelinci untuk menghasilkan daging adalah 20 kali lipat dibanding dengan sapi dalam kurun waktu yang sama”.  Pernyataan tersebut disampaikan oleh Menteri Pertanian dalam pembukaan Bogor Rabbit Festival,  Minggu, 8 Januari 2012.  Hadir dalam acara tersebut Kepala Badan Litbang Pertanian, anggota Komisi IV DPR RI, Bupati Phakpak Barat serta para peternak dan pengusaha kelinci.
Acara Bogor Rabbit Festival ini bertujuan untuk memperkenalkan budidaya dan manfaat dari kelinci, terutama untuk tujuan ekspor.  Pada acara tersebut juga diselenggarakan berbagai acara seperti pelatihan budidaya kelinci, demo masak berbahan kelinci, lomba mewarnai dan acara inti yaitu kontes kelinci.  Selain itu diadakan soft launching kelinci Reza yang merupakan silangan unggul.

Pengembangan Kedelai di Kawasan Lahan Hutan Jati : Upaya Kongret Mendukung Swasembada Kedelai 2014

Dengan produktivitas kedelai yang bisa mecapai 3 ton/ha, Menteri Pertanian  Dr. Suswono optimis sewasembada kedelai pada 2014 akan tercapai. Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Pertanian pada acara panen perdana kedelai disela-sela hutan jati di Desa Jenggrik, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi (9/1/2012).
Kementerian Pertanian menyerahkan  benih kedelai kelas FS sebanyak 3 ton kepada ketua Kelompok LMDH dari KPH Ngawi, Bojonegoro dan Blitar.  Pengembangan kedelai pada MH I (Oktober/Nopember – Januari/Februari) memiliki nilai strategis, karena dapat menghasilkan  benih sumber pada MH II (Februari-Mei).   Apabila sebagian hasil produksi (70% nya) tersebut dijadikan benih, maka dari luasan 8,5 ha akan diperoleh benih kelas SS sebanyak 8.500 kg yang dapat di tanam untuk luasan 213 ha, dan diperkirakan dapat menghasilkan benih ES sebanyak 213.000 kg. 
Menteri Pertanian mengharapkan agar para petugas perhutani dan petani LMDH mampu menerapkan teknologi budidaya kedelai di kawasan hutan dan akan memberikan tambahan produksi kedelai nasional.

Mentan : “Asal Mau Maka Kita Tidak Akan Kekurangan Pangan”

Pernyataan Dr, Ir. Suswono, Menteri Pertanian, tersebut disampaikan pada waktu Acara Panen Kedelai dan Temu Wicara di Desa Sidolaju, Kecamatan Widodaren, Ngawi, Jawa Timur (9/1/2012). Menteri Pertanian menyatakan bahwa tahun 2014, swasembada kedelai harus dapat diwujudkan. Hal ini didasarkan pada potensi kawasan hutan milik Perhutani yang mencapai 1,6 juta ha yang dapat ditanami  dengan tanaman pangan dan potensi varietas unggul kedelai yang dapat mencapai 2,5 – 3 ton/ha. Jika 20 persen dari 1,6 juta ha lahan perhutani yang tersedia atau seluas 400.000 ha  untuk ditanami kedelai 2 x tanam setahun dengan dengan hasil rata-rata  2 ton/ha, maka akan diperoleh tambahan produksi kedelai sebesar 800.000 ton kedelai. Oleh karena itu, pemanfaatan lahan oleh petani pesanggem (penggarap kawasan hutan) yang dibantu Kementerian Pertanian dan Perhutani akan dapat membantu menjaga kawasan hutan serta menambah kesejahteraan petani dari tambahan pendapatan hasil tanaman pangan, termasuk kedelai. Namun demikian, Menteri Pertanian berpesan agar petani LMDH ikut menjaga dan merawat pohon hutan, khususnya pohon jati muda, disamping membudidayakan kedelai.

Harga Cabai Naik Tajam Akibat Cuaca Tidak Menentu

Pedagang makanan mencari siasat untuk tetap menggunakan cabai. Sebagian mencampurnya dengan bahan makanan lain agar volume tetap sama. Kenaikan harga cabai membuat mereka terdesak sehingga harus mengeluarkan biaya produksi lebih besar.
”Harga cabai sudah mahal. Saya harus mencampur sambal dari cabai dengan saus tomat kemasan biar tambah banyak. Kalau tidak saya campur begini, uang saya akan habis untuk beli cabai,” tutur Rohim (27), penjual bakso malang di Depok, Jawa Barat.
Rohim mengaku tak biasa melakukan hal itu jika harga cabai normal. Dengan campuran sambal dengan saus tomat kemasan itu, dia dapat memakainya sebagai bahan pelengkap bakso selama tiga sampai empat hari.
Saat ini, harga cabai di pasaran bahkan lebih tinggi daripada pendapatan bersih Rohim setiap hari, Rp 30.000 sampai Rp 50.000. Rohim membeli cabai rawit merah untuk campuran sambal. Sementara harga cabai rawit merah di pasaran kini menembus Rp 60.000 per kilogram untuk kualitas bagus.

Mentan Lantik Pejabat Eselon II Kementerian Pertanian



JAKARTA –Menteri Pertanian Dr. Ir. Suswono, MMA melaksanakan pelantikan dan serah terima jabatan kepada 4 Pejabat Eselon IIa Kementerian Pertanian di Auditorium Gedung F Kantor Pusat Kementerian Pertanian pada Senin (19/12).

Pada acara tersebut ditandatangani juga pakta integritas sebagai pedoman para pejabat eselon II Kementerian Pertanian dalam menjalankan tugasnya, yang antara lain berisi komitmen untuk berperan aktif melakukan pemberantasan KKN dan tidak melakukan perbuatan yang tercela serta menyimpang dari ketentuan yang berlaku. 

Wamentan: Ubah Mindset Baru Untuk Capai Surplus Beras 10 Juta Ton



Jakarta – Untuk mencapai surplus beras 10 juta ton pada tahun 2014, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Dr. Rusman Heriawan meminta agar seluruh jajaran Kementerian Pertanian merubah mindset-nya selama ini yaitu tidak hanya berkonsentrasi pada masalah peningkatan produksi saja tetapi juga dengan menurunkan konsumsi (diversifikasi). “Kalau kita hanya berusaha meningkatkan produksi, sementara konsumsi juga meningkat maka surplus beras 10 juta ton akan susah untuk dicapai. Selama ini roadmap kita jarang membahas tentang penurunan konsumsi,” jelas Wamentan saat melakukan penutupan acara Rakernas Pembangunan Pertanian Tahun 2012 di Jakarta pada Kamis (12/1).
 

Ajang Forum Kehumasan Diharapkan Mampu Tingkatkan Kualitas SDM Humas

Bogor – Dalam rangka meningkatkan kualitas sumberdaya manusia di lingkup Kementerian Pertanian,  Biro Umum dan Humas Setjen mengadakan kegiatan forum kehumasan. Forum ini dihadiri sebanyak 30 orang peserta terdiri dari  pelaksana maupun pejabat humas yang ada di lingkup Kementerian Pertanian dengan menyajikan materi acara antara lain pembahasan petunjuk pelaksanaan infrastruktur kehumasan Kementerian Pertanian dan cara menggunakan sarana dan prasarana kehumasan.