Saturday 12 November 2011

Pengumuman Hasil PKM yang didanai Dikti Tahun 2011

Ajang kreativitas mahasiswa yang diajukan pada tahun 2010 telah di review oleh dikti. Proposal-proposal yang telah diajukan oleh mahasiswa dari universitas di seluruh indonesia sudah diseleksi dan terdapat sedikitnya 5067 buah proposal dari PKM jenis PKMK, PKMP, PKMT, PKMM.
Dari kondisi yang saya alami dan saya rasakan, sangat senang rasanya setelah melihat hasil pengumuman tersebut. Karena nama saya dan judul dari kelompok saya ada dari daftar ribuan proposal tersebut. Lumayan. Proposal saya ada pada urutan nomor 1178.
akan tetapi, disamping itu saya juga turut merasakan keprihatinan dan kesedihan yang sangat mendalam dari "yang bisa dikatakan" musibah yang menimpa kelas saya. namun inilah hidup, kadang ada kalanya kita berjaya dan juga ada kalanya kita merasakan ujian yang terasa berat dari Allah ta'ala.
saya berharap bisa memotivasi diri saya sendiri dan semua teman-teman saya, terutama teman satu kelas saya yang sedang down untuk bisa mengambil hikmah yang sedang saya-kami alami ini. semoga masalah ini merupakan landasan yang dapat kami jadikan batu pijakan untuk melangkah ke atas dalam meraih impian. SEMANGAT!!!!!!!!

Wednesday 9 November 2011

Brasil Jajaki Kerjasama di Bidang Riset Pertanian

JAKARTA – Menteri Pertanian Dr. Ir. Suswono MMA menerima kunjungan Duta Besar Brasil untuk Indonesia, Paulo Alberto Da Silveira Soares untuk menjajaki beberapa kerjasama di bidang pertanian.Menurut Mentan, Brasil menginginkan kerjasama yang lebih intens di bidang peternakan dan tanaman pangan khususnya pengembangan riset untuk menghasilkan benih unggul pada tanaman kedelai dan tebu. ”Saya rasa, tawaran kerjasama ini sangat potensial mengingat Indonesia saat ini sedang gencar melaksanakan program swasembada kedelai dan gula. Apalagi Brasil selama ini sukses mengembangkan kedelai dan komoditas tebu untuk menghasilkan gas etanol,” kata Mentan. Berkaitan dengan keinginan Brasil untuk melakukan eksportasi daging sapi ke Indonesia, Pemerintah Indonesia menyampaikan bahwa berdasarkan keputusan Mahkamah Konstitusi No. 18/ 2009, importansi ternak hidup, daging dan produk turunannya hanya dapat dilakukan dari negara yang memiliki status bebas penyakit (country base status). ””Perlu ada follow up tentang status country base ini karena dapat menghambat kerjasama dengan negara – negara lain yang menganut zona base. Kalau perlu dilakukan revisi UU no 18 tahun 2009 agar bisa kembali ke zona base atau bahkan ke protection zone yang dimungkinkan oleh Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE),” jelas Mentan.Kunjungan Duta Besar Brasil kali ini sebagai tindak lanjut dari pertemuan Indonesia – Brasil sebelumnya. Sebagaimana diketahui, Indonesia dan Brasil telah melaksanakan Sidang Komisi Bersama (SKB) sebanyak dua kali dan pada pertemuan SKB ke- 2 yang dilaksanakan di Jakarta pada tanggal 3-4 Oktober 2011 yang lalu, atas permintaan pihak Brasil telah dibentuk Working Group on Agriculture yang menghasilkan beberapa kesepakatan diantaranya tentang kesiapan Indonesia untuk melakukan penandatanganan MoU antara Kementerian Pertanian – EMBRAPA serta Technical Cooperation Project (TCP) di bidang kerjasama penelitian dan pertukaran material genetic kelapa sawit dan penelitian serta pertukaran ahli di bidang gula tebu.

Penerapan Inovasi Teknologi Tanaman Hias Secara Berkelanjutan Melalui PKAF

Budidaya tanaman hias telah berkembang secara intensif di berbagai daerah sejak dekade terakhir. Salah satu upaya untuk meningkatkan subsektor florikultura yaitu melalui perancangan program Pengembangan Kawasan Agribisnis Florikultura (PKAF) oleh Kementerian Pertanian. Program tesebut perlu didukung oleh penerapan inovasi secara berkelanjutan untuk membangun sistem produksi yang tangguh dalam rangka penyediaan produk bermutu florikultura sesuai kebutuhan pasar.
Tabanan-Bali merupakan salah satu daerah potensial bagi pengembangan agribisnis florikultura. Usaha budidaya florikultura telah dilakukan oleh petani dalam sekala kecil dengan menggunakan tanaman tropis, seperti Helliconia dan tanaman hias subtropis seperti krisan, mawar dan lily.

Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Kacang Hijau

Kacang hijau merupakan sumber nabati penting dalam memenuhi gizi masyarakat. Akhir-akhir ini hasil kacang hijau per satuan luas terus meningkat dari tahun ke tahun, namun belum dibarengi dengan teknologi budidaya dan benih yang memadai. Balai Penelitian Kacang-kacangan dan Umbi-umbian mengeluarkan sistem budidaya melalui mendekatan  inovatif yang diberinama Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Kacang Hijau untuk memandu para petani dalam melakukan budidaya kacang hijau.
Kacang hijau adalah sejenis tanaman palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah.

NAD : Pasar Beras untuk Kesejahteraan Petani

Prof. (Riset) Dr. M. Husen Sawit, M.Sc  yang juga Ketua Forum Komunikasi Profesor Riset (FKPR) Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian menyarankan pembangunan pusat grosir penjualan beras dan produk turunannya kepada Pemerintah Aceh untuk dapat membantu peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani. Diharapkan, harga beras yang ditetapkan pedagang beras di Medan, tidak selalu merugikan petani Aceh. “Selain itu, untuk pemasaran beras kita harus memiliki rice milling yang modern dan skala besar agar nilai tambah beras dapat dinikmati masyarakat Aceh,” tambahnya.
Selama ini Aceh masih lemah dalam penguasaan pasar, sehingga peluang itu direbut pengusaha penggilingan padi di Medan. “Padahal, beras yang mereka produksi itu berasal dari luar Sumatera Utara, termasuk dari Aceh,” ujar Husen dalam acara seminar sehari yang diadakan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nangro Aceh Darusalam (NAD), Rabu (2/11) silam. Prof. Husen menyarankan, pemerintah provinsi atau kabupaten agar meningkatkan penampungan dan pengelolaan hasil panen hingga ke skala industri, agar petani tidak memasarkan padinya sendiri-sendiri.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BPTP Aceh Ir. T. Iskandar, MSi mengungkapkan bahwa produksi padi Aceh secara umum telah meningkat dari 4,2 ton/ha menjadi 4,4 ton/ha, sementara hasil pengkajian BPTP Aceh di sentra-sentra produksi padi sudah mencapai 8-9 ton/ha. Dengan demikian, Iskandar optimis peluang Aceh masih terbuka lebar untuk menggenjot produksi padi. Tahun 2011 Aceh ditargetkan produksi gabah 1,7 juta ton GKG, namun hasil angka ramalan III Badan Pusat Statistik telah melampaui target yaitu 1,8 juta ton GKG. Disebutkan peningkatan dan pencapaian produksi tersebut erat kaitannya dengan penerapan teknologi Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) padi.
Sumber: Balai Pengkajian Teknologi Pertanain (BPTP) NAD

Pertanian Masa Depan di Lahan Rawa

Sebelas anggota dari Komisi IV DPR-RI yang  membidangi pertanian, perikanan dan kelautan, serta kehutanan berkunjung ke Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa (Balittra), Banjarbaru, Kalimantan Selatan (31/10/11). Begitu masuk ke ruang pamer di aula Balittra, mereka langsung ‘berebut’ buku dan brosur tentang teknologi lahan rawa yang dipajang di meja pamer. Usai memperoleh sejumlah literatur, rombongan serius mendengarkan penjelasan Dr. Haris Syahbuddin Kepala Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa (Balittra) mengenai produk yang telah dihasilkan Balittra sejak 50 tahun berdiri.
Sebut saja biotara, pupuk hayati khas rawa, yang mengandung bakteri pelarut fosfat dan pelarut kalium dapat meningkatkan efisiensi pemupukan di tanah rawa, yang hingga kini statusnya sedang diuji efektivitasnya melalui kerjasama dengan PT Pupuk Kaltim. Sementara biosure adalah pupuk hayati yang berfungsi ‘menjinakkan’ lapisan pirit yang telah teroksidasi dan menjadi penyebab kemasaman pada tanah rawa. Produk lain yang juga dipamerkan ialah teknologi pengusir tikus ‘ratel’ dan pestisida nabati asal kirinyu.

Teknologi Pembekuan Cepat Irisan dan Puree Buah Mangga Arumanis

Saat musim panen seperti sekarang ini, mangga Arumanis banyak kita temui di pasaran dengan harga yang relatif murah.  Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pasca Panen Pertanian (BB Pascapanen) telah mengembangkan teknologi pembekuan yang merupakan salah satu alternatif preservasi buah mangga untuk mengatasi masalah ketersediaan buah mangga diluar musim panen, yang berlangsung selama sekitar 6 bulan. Irisan mangga segar yang dibekukan ini merupakan produk intermediate, yang selanjutnya dapat diolah lebih lanjut menjadi produk lain seperti puree, sari buah dan sebagainya.
Pada pembekuan cepat, laju penguapan panas berjalan sangat cepat dan suhu supercooling relatif rendah.  Dengan titik didih yang mencapai suhu -195,80C, nitrogen cair mempunyai kemampuan membekukan bahan organik jauh lebih singkat
Manfaat teknologi pembekuan ini adalah dapat menghasilkan karakteristik irisan beku dan puree mangga Arumanis yang terbaik setelah disimpan selama 6 bulan.
Informasi lebih lanjut dapat menghubungi : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pasca Panen Pertanian

Saturday 5 November 2011

Tembakau , Antara Harapan dan Kepedihan

Tembakau adalah ikon Temanggung. Bukan hanya karena menjadi gantungan hidup banyak warga, tetapi juga karena kualitas tembakau di daerah ini yang konon terbaik di Indonesia.
Tembakau adalah ikon Temanggung. Bukan hanya karena menjadi gantungan hidup banyak warga, tetapi juga karena kualitas tembakau di daerah ini yang konon terbaik di Indonesia. Tembakau memang menopang kesejahteraan. Namun, sesungguhnya tembakau juga menjadi bagian kisah sedih bagi petani wilayah ini.

Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Temanggung, Nurtantiyo Wisnubrata, mengungkapkan, saat ini ada sekitar 47.500 keluarga di Temanggung yang menjadi petani tembakau. Jika satu keluarga rata-rata atas 5 orang, maka ada 237.500 jiwa yang bergantung pada tembakau, atau 33,5 persen dari total jumlah penduduk Temanggung sebanyak 708.109 jiwa (2010).

Beras Hitam Kurangi Radang

Beras hitam sedang jadi bintang nutrisi dunia. Berwarna hitam pekat dengan rasa sedikit manis. Beras ini banyak ditanam di Jawa Tengah dan Jabar. Ternyata dibandingkan beras merah dan putih, beras ini lebih unggul khasiatnya.
Beras hitam sedang jadi bintang nutrisi dunia. Berwarna hitam pekat dengan rasa sedikit manis. Beras ini banyak ditanam di Jawa Tengah dan Jabar. Ternyata dibandingkan beras merah dan putih, beras ini lebih unggul khasiatnya.

Beras hitam memang tak sepopuler beras biasa dan juga beras merah. Namun demikian, beras ini sudah mulai banyak digunakan sebagian orang. Tidak hanya karena kandungan serat nya baik untuk mereka yang tengah berdiet, tapi juga beberapa manfaat lainnya yang bisa langsung dirasakan.

Ini Dia, Susu Berbahan Jagung

Mahasiswa dan dosen pada Fakultas Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo mengembangkan susu alternatif berbahan baku jagung.
Mahasiswa dan dosen pada Fakultas Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo mengembangkan susu alternatif berbahan baku jagung.

Selain berpotensi sebagai obyek wirausaha mahasiswa, langkah ini sekaligus untuk menghapus citra negatif yang melekat pada mahasiswa di Indonesia bagian timur.

Menurut dosen pada Jurusan Farmasi di Fakultas Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo, Robert Tungadi, susu karya dirinya bersama mahasiswa itu merupakan susu alternatif bergizi tinggi.

Pemiskinan petani pangan semakin meluas

Pemiskinan petani pangan semakin meluas. Pendapatan rumah tangga petani saat ini ada yang hanya Rp 300.000 per bulan. Itu pun kalau panen padinya dalam kondisi bagus dan iklim bersahabat. Perlu kebijakan revolusioner untuk mencegah pemiskinan petani yang
Pemiskinan petani pangan semakin meluas. Pendapatan rumah tangga petani saat ini ada yang hanya Rp 300.000 per bulan. Itu pun kalau panen padinya dalam kondisi bagus dan iklim bersahabat. Perlu kebijakan revolusioner untuk mencegah pemiskinan petani yang semakin meluas.

Penelusuran Kompas di sejumlah sentra produksi padi di wilayah pantai utara Jawa dari Karawang, Jawa Barat, hingga Tegal, Jawa Tengah, sejak Minggu hingga Selasa (22/2/2011), menunjukkan, pemiskinan petani memang nyata terjadi.

Memetik Uang dari Investasi Pohon 'Jabon'

Pilihan investasi sektor kehutanan belum banyak dilirik oleh masyarakat luas. Termasuk investasi menanam pohon jabon. Padahal jika ditekuni, hasil investasi jabon ini tak kalah menggiurkan.
Pilihan investasi sektor kehutanan belum banyak dilirik oleh masyarakat luas. Termasuk investasi menanam pohon jabon. Padahal jika ditekuni, hasil investasi jabon ini tak kalah menggiurkan.

Istilah Jabon mulai familiar dikalangan masyarakat beberapa tahun terakhir. Kepopuleran jabon seakan menenggelamkan pohon sengon yang sebelumnya sudah banyak dikembangkan.

Jabon sering diplesetkan dengan istilah 'jati bonsor' (jabon) yaitu jenis pohon yang mirip jati dengan kemampuan tumbuh yang sangat cepat. Sehingga tak heran jenis pohon ini cocok sebagai pohon yang kayunya bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku industri kayu seperti plywood maupun industri pulp maupun kertas.

Dua Tantanganhadang pengembangan tanaman Biotek

Kementerian Pertanian (Kementan) menggarisbawahi setidaknya terdapat dua tantangan besar yang harus dicarikan solusinya oleh para pemangku kepentingan yang langsung terlibat dalam pengembangan tanaman biotek /rekayasa genetika atau Genetically modified or
Kementerian Pertanian (Kementan) menggarisbawahi setidaknya terdapat dua tantangan besar yang harus dicarikan solusinya oleh para pemangku kepentingan yang langsung terlibat dalam pengembangan tanaman biotek /rekayasa genetika atau Genetically modified organism (Gmo).

Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurhti mengatakan, pemerintah menyodorkan dua tantangan besar dalam pengembangan tanaman biotek di Tanah Air. Pertama, proses transformasi sistem pertanian tidak menggantungkan pada beberapa perusahaan atau beberapa negara. Menurutnya, saat ini adopsi teknologi yang diterapkan masih dalam skala kecil.

Padi Bervitamin A Segera Ditanam Di Indonesia

Masyarakat Indonesia akan diberikan pilihan baru dalam hal mengonsumsi beras. Nantinya, tidak hanya memenuhi unsur karbohidrat, varietas benih padi juga dapat disisipkan pro vitamin A.
Masyarakat Indonesia akan diberikan pilihan baru dalam hal mengonsumsi beras. Nantinya, tidak hanya memenuhi unsur karbohidrat, varietas benih padi juga dapat disisipkan pro vitamin A. Paling tidak jenis tanaman biotek (rekayasa genetika) atau Genetically modified organism (Gmo)> itu sudah dapat dikomersialisasi pada 2014-2015 mendatang.

Adapun varieties padi tanaman biotek itu bernama golden rice ditemukan oleh lembaga peneltian padi internasional (IRRI) di Los Banos, Philipina.

IMPOR BUAH DARI CINA MAKIN MENGGILA

Pada triwulan I-2011 ini, impor buah-buahan, terutama untuk jenis jeruk mandarin dan pir dari China, semakin merajalela.
Pada triwulan I-2011 ini, impor buah-buahan, terutama untuk jenis jeruk mandarin dan pir dari China, semakin merajalela. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan impor jeruk mandarin pada Januari-Maret 2011 senilai 85.352.866 dollar AS. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, nilai impor jeruk mandarin masih sebesar 68.103.952 dollar AS. Itu berarti impor jeruk mandarin triwulan I-2011 melonjak sekitar 25,32 persen dibandingkan dengan triwulan I-2010.

Kondisi yang sama terjadi pada impor buah pir. Bahkan, kenaikan nilai impor pir jauh lebih tinggi ketimbang jeruk mandarin. Masih merujuk data BPS, impor pir pada Januari-Maret 2011 senilai 30.392.987 dollar AS. Nilai ini melonjak 168,56 persen dibandingkan dengan Januari-Maret 2010 yang senilai 11.317.116 dollar AS.

Pertanian Masa Depan di Lahan Rawa

Sebelas anggota dari Komisi IV DPR-RI yang  membidangi pertanian, perikanan dan kelautan, serta kehutanan berkunjung ke Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa (Balittra), Banjarbaru, Kalimantan Selatan (31/10/11). Begitu masuk ke ruang pamer di aula Balittra, mereka langsung ‘berebut’ buku dan brosur tentang teknologi lahan rawa yang dipajang di meja pamer. Usai memperoleh sejumlah literatur, rombongan serius mendengarkan penjelasan Dr. Haris Syahbuddin Kepala Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa (Balittra) mengenai produk yang telah dihasilkan Balittra sejak 50 tahun berdiri.
Sebut saja biotara, pupuk hayati khas rawa, yang mengandung bakteri pelarut fosfat dan pelarut kalium dapat meningkatkan efisiensi pemupukan di tanah rawa, yang hingga kini statusnya sedang diuji efektivitasnya melalui kerjasama dengan PT Pupuk Kaltim. Sementara biosure adalah pupuk hayati yang berfungsi ‘menjinakkan’ lapisan pirit yang telah teroksidasi dan menjadi penyebab kemasaman pada tanah rawa. Produk lain yang juga dipamerkan ialah teknologi pengusir tikus ‘ratel’ dan pestisida nabati asal kirinyu.
Anggota DPR-RI Viva Yoga Mauludi terlihat mengagumi varietas padi khas rawa seperti Margasari dan Siam Unus Mutiara.  Menurut Dr. Haryono, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Badan Litbang Pertanian) Kementerian Pertanian RI, padi khas rawa itu memiliki keunggulan yang tidak ditemui pada padi di lahan irigasi atau tadah hujan. “Biji-bijian yang ditanam di lahan rawa kaya zat besi dan selenium,” kata Haryono.  Karena itu masyarakat yang rutin mengkonsumsi padi rawa jarang yang mengalami defisiensi zat besi.
Wajah M. Romahurmuziy, ketua Komisi IV DPR-RI, terlihat serius mendengarkan Kepala Balittra, berbicara. Sesekali wakil rakyat itu menyela penjelasan Kepala Balittra untuk bertanya atau memberi saran. “Segera cari pihak swasta untuk memasarkan biotara dan biosure agar hasil penelitian dapat dimanfaatkan oleh masyarakat,” kata Ketua Komisi IV DPR-RI.
Usai melihat produk  hasil penelitian, sebelas anggota DPR-RI lalu memperhatikan peta lahan rawa yang dibuat tim peneliti Balittra. Dari peta itu terlihat wilayah Kalimantan Selatan terdiri dari lahan rawa yang karakternya ternyata tidak tunggal. Ya, di Kalimantan Selatan terdapat lahan rawa pasang surut dan rawa lebak yang cocok untuk padi dengan karakter lahan yang berbeda-beda. Usai memperhatikan pemaparan tentang potensi lahan rawa, teknologi yang dihasilkan oleh Badan Litbang Pertanian, dalam hal ini teknologi pertanian lahan rawa, serta upaya terobosan yang akan dilakukan oleh Badan Litbang Pertanian, seperti pola diseminasi pada cluster yang besar, minimal 500 ha, Ketua Komisi IV DPR-RI menyatakan “Bila lahan rawa ini dapat dibudidayakan padi, tentu kita tak usah repot-repot mencetak sawah baru di lahan kering yang malah berpotensi menimbulkan persoalan hukum,”.
Dukungan Komisi IV DPR-RI terhadap pertanian lahan rawa tentu membangkitkan gairah peneliti Balittra untuk terus berkarya. “Lahan rawa harus menjadi pertanian masa depan,” kata M. Jafar Hafsyah, anggota komisi IV. Untuk memenuhi harapan itu salah satunya Balittra sedang mengembangkan kalender tanam di lahan rawa di seluruh Bumi Kalimantan. Dengan kalender tanam petani maupun pemerintah terkait mudah menentukan musim tanam di tengah perubahan iklim belakangan ini. “Kita akan membagi musim tanam pada tahun normal, tahun kering, dan tahun basah,” kata Kepala Badan Litbang Pertanian

Thursday 3 November 2011

CARA MUDAH PERBANYAKAN SIRIH MERAH

Daun Sirih Merah yang merupakan perpaduan warna hijau dan merah, serta dihiasi garis-garis urat daun semu kelabu memiliki daya tarik tersendiri bagi para penggemar tanaman hias. Tanaman ini umumnya dikenal sebagai tanaman obat. Meski dapat diperbanyak dengan cara stek batang, ternyata terjadinya kegagalan dalam perbanyakan banyak dikeluhkan orang.  "tingkat keberhasilan dibanding kegagalannya dapat mencapai 1 : 5". Kata Supardi warga Mlati Sleman pada saat berkunjung ke Stan BPTP Yogyakarta di Pameran Potensi Daerah Sleman 2007. Kegagalan pada umumnya terjadi karena setelah dipotong stek langsung ditanam sehingga beberapa hari kemudian terjadi pembusukan batang dan lama kelamaan tanamanpun mati. Proses pembusukan akan berlangsung lebih cepat jika kondisi tanah terlalu banyak mengandung air. Untuk menghindari kebusukan, stek yang telah dipotong perlu dibiarkan selama 2-3 hari agar getah yang terdapat dibekas luka potongan mengering, kemudian barulah ditanam. Cara lainnya adalah dengan merundukkan batang yang ada akarnya ke tanah kemudian ditimbun dengan tanah.  Setelah akar tumbuh banyak, stek dapat dipotong dan bekas luka ditetesi dengan lilin, sebaiknya tanaman dibiarkan dulu hingga 7-10 hari selanjutnya bisa dipindah ke pot lain.
Cara lain yang lebih mudah adalah menggunakan gelas plastik bekas air minum / aqua. Bagian dasar plastik dilubangi sebesar batang sirih merah, kemudian guntinglah bagian sisi gelas dari atas hingga ke dasar yang berlubang. Pilih bagian batang yang berakar dan masukkan ke dalam gelas plastik lewat belahan yang tergunting, selanjutnya belahan pada sisi gelas plastik direkat kembali menggunakan isolatif plastik bening. Nah, kini tinggal memasukkan tanah kedalam gelas plastik hingga akar tertutup dengan baik. Penyiraman dilakukan jangan terlalu basah, sekedar lembab saja sudah cukup, sehingga dapat dilakukan 2 - 3 hari sekali.  jika akar telah tumbuh banyak, akan tampak memutih dan bisa dilihat dari tepi dinding gelas plastik (biasanya sekitar 3 bulan), stek dapat dipotong . Dengan cara ini begitu stek dipotong dapat langsung dipindah ke pot lain, tetapi jangan lupa mengolesi bekas luka potongan dengan tetesan lilin untuk mencegah pembusukan .

PABRIK DAGING DI PEKARANGAN

Penyediaan pangan bergizi dalam kehidupan sehari-hari  identik dengan penyediaan protein hewani yang dapat diperoleh dari daging, telur dan susu. Namun penyediaannya secara rutin sering terkendala oleh tingkat harga yang relatif mahal. Beberapa tahun lalu sebelum merebaknya penyakit flu burung, memelihara ayam kampung sangat membantu suplai kebutuhan gizi maupun tambahan pendapatan keluarga, tetapi belakangan ini  minat memelihara ayam kampung dalam skala besar mulai menurun akibat kekhawatiran tertular flu burung.
                Salah satu komoditas yang mampu menghasilkan daging secara rutin adalah ternak kelinci, yang sejak tahun 1980 telah diperkenalkan dengan promosi yang cukup gencar sebagai sumber protein , bahkan pada suatu acara di Binagraha tahun 1983 daging kelinci menjadi salah satu menu hidangan yang dinikmati presiden Soeharto. Menurut bentuk tubuh dan berat tubuhnya ternak kelinci terbagi 3 tipe, yaitu tipe kecil, tipe sedang dan tipe besar. Kelinci lokal Indonesia tergolong tipe kecil. Ternak kelinci tipe sedang yang banyak dipelihara di Indonesia antara lain Vlaamse reus, California, Yamamoto. Jika ditinjau berdasarkan fungsinya ternak kelinci terbagi menjadi 2 golongan, yaitu kelinci hias (Rex, Rex pappilon, Angora) dan kelinci pedaging.
Jika ingin menghasilkan daging yang bisa dikonsumsi oleh keluarga secara rutin maka sebaik memelihara kelinci pedaging (vlaamse reus, california, yamamoto, New Zealand White dll), Mengapa ? karena kelinci jenis ini sudah dapat dikawinkan pertama kali pada umur 6 bulan, lama kebuntingannya hanya sekitar 30-33 hari, dapat dikonsumsi pada umur 4 bulan yang mampu mencapai berat hidup 2 kg atau setara dengan 1 – 1,1 kg daging siap konsumsi, yang cukup untuk dinikmati oleh satu keluarga beranggotakan 3 – 4 jiwa.

Monadenium

Sekilas tanaman hias ini memang mirip kaktus, tetapi sesungguhnya monadenium masih tergolong famili Euphorbiaceae yang habitat aslinya banyak ditemui di TanzaniaBeberapa jenis monadenium antara lain monadenium spectabilis (Lihat foto), monadenium guenthery, monadenium heteropadum, monadenium ellenbechii, monadenium schubeii, dan monadenium ritchiei. Meski masih tergolong jarang dan belum begitu dikenal oleh masyarakat tetapi monadenium spectabilis mulai muncul di beberapa stan pameran tanaman hias Yogyakarta.
Keterangan foto : monadenium spectabilis (Kanan atas), monadenium ellenbechii (kanan atas), monadenium schubeii (kanan bawah)

CARA MUDAH MENGATASI BUSUK BATANG PADA ADENIUM

Oleh : Rudy Harwono

Dari hari ke hari Adenium makin populer dan diminati penggemar tanaman hias. Ditinjau dari segi estetika keindahan adenium  tergolong sempurna,  tak hanya berbagai variasi bunganya yang bisa dinikmati, akar dan batangnya pun memiliki penampilan yang mempesona. Di habitat aslinya Adenium tumbuh di gurun pasir sehingga tanaman ini dikenal tahan kekeringan, melalui proses domestikasi penanaman dialihkan ke dalam pot meski masih menggunakan pasir sebagai media utama yang dikombinasikan dengan media arang sekam dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1, dalam perkembangan selanjutnya pasir Malang mulai banyak digunakan karena lebih ringan dibanding pasir biasa dan cukup baik untuk pertumbuhan Adenium. Jadi tanaman ini memang menghendaki struktur tanah yang poros, sehingga jika disiram air terlalu banyak lama kelamaan akar dan batangnya akan melunak, kemudian membusuk dan menyebabkan kematian tanaman. Tak perlu panik kalau anda menemui kejadian seperti ini, cabutlah tanaman dengan hati-hati dari potnya, bersihkan akar dari tanah dengan menggunakan kuas, kemudian gantunglah tanaman ditempat yang teduh, biarkan hingga 7-10 hari hingga batang mulai mengeras kembali. Biasanya batang akan tampak mengisut. Selanjutnya siapkan media tanam baru yang kering, dan Adenium sudah dapat ditanam kembali, biarkan beberapa hari ditempat teduh tanpa disiram hingga cukup kuat untuk ditempatkan pada sinar matahari penuh. Penyiraman berikutnya dilakukan secukupnya saja, jika tanah masih terasa lembab sebaiknya tak perlu disiram.

PENYULUH PERTANIAN PERLU KUASAI CYBERTECH

Gaung kebangkitan penyuluhan pertanian di Indonesia telah dikumandangkan menteri pertanian pada tahun 2006 di Guci- Tegal Jawa Tengah. Pertemuan yang dihadiri 2000 orang penyuluh dan Kontaktani dari berbagai propinsi di indonesia ini sarat dengan acara-acara metodologis yang erat kaitannya dengan penyuluhan pertanian, bagaikan  nostalgia era swasembada pangan ditahun 80 an. Realisasi terhadap bangkitnya penyuluhan pertanian itu sendiri telah ditindaklanjuti dengan direkrut nya penyuluh pertanian swakarsa agar mampu memenuhi kebutuhan petani dibidang informasi yang berkaitan dengan budidaya maupun teknologi lainnya. Disisi lain, seiring dengan kemajuan zaman diseminasi teknologi pertanian telah dilakukan melalui berbagai media, antara lain melalui berbagai situs. Dengan kata lain apapun teknologi yang diperlukan kini cukup tersedia dan mudah diakses melalui internet, keuntungannya akses bisa dilakukan  kapan saja dan dari manapun tanpa kendala ruang dan waktu.Tetapi siapkah sumberdaya yang ada untuk memanfaatkan semua ini ? Hampir dipastikan bahwa ketidaksiapan itu akan mencapai angka persentase yang sangat tinggi. Meski sebagian orang berpendapat bahwa di setiap instansi lingkup pertanian terlebih dahulu perlu dilengkapi perangkat komputer dan sarana penghubung lainnya untuk akses internet, namun setidaknya keberadaan warnet telah cukup tersebar di banyak kabupaten, sehingga tak cukup alasan untuk tidak menguasai pengetahuan tentang dunia maya ini. Jika ditinjau dari faktor usia, beberapa penyuluh senior seolah pasrah terhadap perkembangan teknologi informasi yang dinilai merupakan teknologi yang sulit dipelajari, resikonya ketika menghadapi permasalahan yang ada kaitannya dengan teknologi pertanian mereka hanya mengandalkan pengalaman dan teori-teori lama bekal dari pendidikan formal, atau setidaknya dibutuhkan waktu berhari-hari atau berminggu-minggu untuk mencari teknologi yang dibutuhkan pada brosur atau jurnal. Sehingga ketika kebutuhan itu ditemukan sudah tak relevan lagi untuk diterapkan. Jadi kenapa tidak memilih yang lebih cepat ?? tinggal menekan tombol-tombol komputer informasi yang diperlukanpun datang lebih cepat, syaratnya jangan segan ataupun malu untuk belajar, meski harus banyak bertanya pada para yunior. Majulah penyuluh pertanian Indonesia ! (RH)

CARA MEMBUAT EMPING GARUT

Umbi tanaman garut (Marantha arundinacea) adalah sumber karbohidrat yang memiliki kandungan indeks glisemik rendah dibanding jenis umbi-umbian yang lain, sehingga sangat bermanfaat bagi kesehatan terutama untuk penderita diabetes atau penyakit kencing manis. Tanaman garut dapat dijumpai di hampir seluruh wilayah Indonesia, dapat tumbuh dengan baik pada lahan ternaungi sehingga gampang  dibudidayakan dan dipelihara. Budidaya secara intensif dapat menghasilkan rata-rata 21 ton umbi /ha. Harga umbi basah Rp.1.000 - Rp1.500/kg. agaknya cukup potensial untuk menghasilkan nilai ekonomi yang tinggi. Umbi garut cocok untuk pengembangan agribisnis pedesaan, biasanya digunakan oleh masyarakat tani untuk membuat emping, untuk menghasilkan 1 kg emping garut dibutuhkan umbi basah sebanyak 5 kg dengan  harga jual Rp.13.000 -15.000/kg emping. Limbah produksi emping masih dapat dimanfaatkan untuk membuat pati. Potensi umbi garut sebagai sumber karbohidrat dapat menghasilkan rendemen pati 15%-20%.


 Proses pembuatan emping garut
1.       Pilih umbi garut berdiameter 2-3 cm
2.       Kupas kulitnya dan dicuci
3.       Potong-potong setebal  + 1cm
4.       Rebus irisan garut dan tambahkan bumbu (1,5% garam dan 2%bawang putih)
5.       Setelah masak, angkat dan tiriskan
6.         Cetak dengan cara pipihkan di atas lembarab plastik (seperti pada pembuatan emping melinjo)
7.       Dikeringkan, setelah kering lakukan pengemasan


Berdasarkan Hasil pengkajian di Yogyakarta, setiap keluarga tani yang mengusahakan emping garut memiliki mampu mengelola 15-20 kg umbi basah per hari atau menghasilkan 3-4 kg (rendemen emping 20%). Artinya tiap keluarga tani tersebut bisa memperoleh hasil penjualan kotor Rp. 40.500,- hingga Rp.60.000 per hari produksi, sedangkan biaya  produksinya Rp. 10.000.  Bagi masyarakat tani, terutama tenaga kerja wanita, Hal ini dirasakanlebih menguntungkan dibanding bekerja di luar aktivitas pertanian yaitu sebagai tenaga buruh bangunan atau pekerjaan kasar lainnya yang hanya menghasilkan upah Rp 15.000 – Rp 20.000,- per hari.
Dari aspek pemasaran emping garut memiliki peluang cukup baik di pasar lokal maupun luar provinsi antara lain Solo, Surabaya, Jakarta bahkan sampai keluar jawa (Sulawesi dan Kalimantan). Jadi tunggu apa lagi ?

Hadapi Perubahan Iklim, Kementan Kembangkan Konsep ICEF

JAKARTA – Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Ir. Hari Priyono, MS mewakili Menteri Pertanian secara simbolis menerima Peraturan Presiden No 61 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (Perpres RAN – GRK) dari Kepala Bapennas, Prof. Dr. Armida S. Alisjahbana, MA di Jakarta, baru – baru ini. Peraturan Presiden tentang RAN- GRK mencakup penurunan emisi di 5 bidang utama antara lain yaitu pertanian, kehutanan dan lahan gambut, energi dan transportasi, serta industri dan pengelolaan limbah. Diharapkan dengan terbitnya Perpres ini akan memberikan arah dan landasan bagi semua Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah terkait langkah terpadu bersama masyarakat dan pelaku usaha dalam upaya penurunan emisi GRK. Perpres mengenai RAN - GRK yang ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 20 September 2011 ini menunjukan komitmen Indonesia dalam mengatasi perubahan iklim. Menurut Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Indonesia sangat rentan terhadap naiknya permukaan air laut dan banjir, dengan pola cuaca yang tidak menentu tersebut tentu akan berdampak pada produksi pertanian dan perikanan yang menjadi penopang hidup masyarakat, sementra itu pada saat yang bersamaan, Indonesia menjadi kontributor emisi global gas rumah kaca yang cukup signifikan. Menteri Pertanian, Dr. Ir. Suswono, MMA pada kesempatan terpisah mengatakan, bahwa sebagai respon terhadap isu perubahan iklim tersebut, pemerintah berkomitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca dengan menetapkan target penurunan emisi sebesar 26% dengan business as usual dan 41% dengan bantuan internasional pada tahun 2020. Berkaitan dengan pengaruh perubahan iklim terhadap sektor pertanian, Mentan telah menyiapkan konsep ICEF (Indonesian Carbon Efficient Farming) atau Sistem Pertanian Efisien Karbon untuk menghadapinya. ICEF merupakan sistem pertanian yang memanfaatkan secara optimal (efisien) karbon yang dikandung bahan organik sisa tanaman dan limbah ternak sehingga dapat memberikan nilai tambah berupa peningkatan produktivitas, pendapatan petani dan efisiensi energi serta penurunan emisi gas rumah kaca dan perbaikan lingkungan. ”Diharapkan, dengan penerapan ICEF maka masalah yang ditimbulkan akibat penggunaan pupuk buatan, energi tak terbarukan dan emisi GRK serta pencemaran lingkungan dapat dikurangi,” kata Mentan.Sumber: Biro Umum dan Humas