Thursday 3 November 2011

PENYULUH PERTANIAN PERLU KUASAI CYBERTECH

Gaung kebangkitan penyuluhan pertanian di Indonesia telah dikumandangkan menteri pertanian pada tahun 2006 di Guci- Tegal Jawa Tengah. Pertemuan yang dihadiri 2000 orang penyuluh dan Kontaktani dari berbagai propinsi di indonesia ini sarat dengan acara-acara metodologis yang erat kaitannya dengan penyuluhan pertanian, bagaikan  nostalgia era swasembada pangan ditahun 80 an. Realisasi terhadap bangkitnya penyuluhan pertanian itu sendiri telah ditindaklanjuti dengan direkrut nya penyuluh pertanian swakarsa agar mampu memenuhi kebutuhan petani dibidang informasi yang berkaitan dengan budidaya maupun teknologi lainnya. Disisi lain, seiring dengan kemajuan zaman diseminasi teknologi pertanian telah dilakukan melalui berbagai media, antara lain melalui berbagai situs. Dengan kata lain apapun teknologi yang diperlukan kini cukup tersedia dan mudah diakses melalui internet, keuntungannya akses bisa dilakukan  kapan saja dan dari manapun tanpa kendala ruang dan waktu.Tetapi siapkah sumberdaya yang ada untuk memanfaatkan semua ini ? Hampir dipastikan bahwa ketidaksiapan itu akan mencapai angka persentase yang sangat tinggi. Meski sebagian orang berpendapat bahwa di setiap instansi lingkup pertanian terlebih dahulu perlu dilengkapi perangkat komputer dan sarana penghubung lainnya untuk akses internet, namun setidaknya keberadaan warnet telah cukup tersebar di banyak kabupaten, sehingga tak cukup alasan untuk tidak menguasai pengetahuan tentang dunia maya ini. Jika ditinjau dari faktor usia, beberapa penyuluh senior seolah pasrah terhadap perkembangan teknologi informasi yang dinilai merupakan teknologi yang sulit dipelajari, resikonya ketika menghadapi permasalahan yang ada kaitannya dengan teknologi pertanian mereka hanya mengandalkan pengalaman dan teori-teori lama bekal dari pendidikan formal, atau setidaknya dibutuhkan waktu berhari-hari atau berminggu-minggu untuk mencari teknologi yang dibutuhkan pada brosur atau jurnal. Sehingga ketika kebutuhan itu ditemukan sudah tak relevan lagi untuk diterapkan. Jadi kenapa tidak memilih yang lebih cepat ?? tinggal menekan tombol-tombol komputer informasi yang diperlukanpun datang lebih cepat, syaratnya jangan segan ataupun malu untuk belajar, meski harus banyak bertanya pada para yunior. Majulah penyuluh pertanian Indonesia ! (RH)

No comments:

Post a Comment