Wednesday 9 November 2011

Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Kacang Hijau

Kacang hijau merupakan sumber nabati penting dalam memenuhi gizi masyarakat. Akhir-akhir ini hasil kacang hijau per satuan luas terus meningkat dari tahun ke tahun, namun belum dibarengi dengan teknologi budidaya dan benih yang memadai. Balai Penelitian Kacang-kacangan dan Umbi-umbian mengeluarkan sistem budidaya melalui mendekatan  inovatif yang diberinama Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Kacang Hijau untuk memandu para petani dalam melakukan budidaya kacang hijau.
Kacang hijau adalah sejenis tanaman palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah.

Bagian paling bernilai ekonomi adalah bijinya. Biji kacang hijau direbus hingga lunak dan dimakan sebagai bubur atau dimakan langsung. Biji matang yang digerus dan dijadikan sebagai isi onde-onde, bakpau, atau gandas turi. Kecambah kacang hijau menjadi sayuran yang umum dimakan di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara dan dikenal sebagai tauge. Kacang hijau bila direbus cukup lama akan pecah dan pati yang terkandung dalam bijinya akan keluar dan mengental, menjadi semacam bubur.
Bila anda tertarik untuk membudidayakan kacang hijau di wilayah anda, informasi ini tentu dapat memandu anda agar mendapatkan hasil yang maksimal. Informasi ini dilengkapi dengan bagaimana cara mengolah lahan yang baik, memilih benih bermutu,  sampai dengan pengendalian hama terpadu sampai dengan pasca panen. Anda berminat ?.

Baca juga :

No comments:

Post a Comment