Monday 10 October 2011

KONFERENSI PERTANIAN INDONESIA 2011

PRESS RELEASE KONFERENSI PERTANIAN INDONESIA 2011
BOGOR, 1-2 OKTOBER 2011

Konferensi Pertanian Indonesia diadakan pada 1-2 Oktober 2011 di gedung Auditorium Sumardi Sastrakusumah, Fakultas  Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian bogor. Mengambil tema Bergerak Sinergi sebagai Tanggung Jawab Bersama dalam Memajukan Pertanian Indonesia, konferensi ini bertujuan untuk mencari solusi dari berbagai masalah pertanian di Indonesia dari pihak mahasiswa dan stake holder pertanian. Hari pertama konferensi dihadiri oleh mahasiswa dari beberapa daerah di Indonesia yang memiliki fakultas pertanian, perikanan, kehutanan, dan peternakan. Peserta yang hadir berjumlah 56 orang dari 11 universitas, yaitu Institut Pertanian Bogor, Universitas Jember, Universitas Siliwangi, Universitas Pembangunan Negara Veteran Yogyakarta, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Soedirman, Universitas Padjajaran, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Universitas Lampung dan Universitas Islam Riau.
Acara berlangsung mulai pukul 08.00–15.45 WIB. Acara dibuka pada tgl 1 Oktober 2011 dengan penampilan Pencak Silat Riau. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari ketua panitia konferensi pertanian Indonesia, Adhiaksa Noegraha dan ketua BEM KM IPB, M. Reza Pahlevi sekaligus membuka acara konferensi secara resmi. Acara kemudian diarahkan ke sesi diskusi sesuai bidang masing-masing di ruangan terpisah.  Bidang pertanian dan kehutanan di ruang P23 dan ruang P24 untuk bidang perikanan dan peternakan.
Diskusi di bidang pertanian dan kehutanan dipimpin seorang moderator yaitu Arif Rafi Wibowo (Ketua BEM Fakultas Pertanian IPB), sedangkan di bidang perikanan dan peternakan dipimpin oleh Lutfi Briliant Wanda (Ketua BEM Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB). Dari masing-masing bidang merumuskan solusi dari topik kajian yang ada. Topik kajian terbagi atas lima bahasan, yaitu:
1.    Peran dunia pendidikan terhadap kemajuan pertanian Indonesia
2.    Kontribusi lulusan pertanian dalam membangun pertanian Indonesia
3.    Optimalisasi SDM pertanian guna mendukung pembangunan pertanian Indonesia yang berkelanjutan
4.    Kebijakan penanganan langsung terhadap permasalahan pertanian dan kesejahteraan petani
5.    Pergerakan mahasiswa pertanian, perikanan, kehutanan, dan peternakan Indonesia.
Hasil dari diskusi setiap bidang kemudian dirumuskan bersama-sama di Auditoriom Sumardi Sastrakusumah untuk diambil kesimpulan dan poin-poin penting yang akan disampaikan kepada stake holder pertanian pada kegiatan hari ke-2.
Adapun hasil dari diskusi Mahasiswa pada hari pertama konferensi pertanian Indonesia antara lain:
1.    Peran Dunia Pendidikan terhadap Kemajuan Pertanian Indonesia
a.    Adanya wahana yang dapat menggabungkan riset akademisi dan pelaksanaan teknis (masyarakat, pemerintah, dan mahasiswa)
b.    Pembekalan kepada lulusan pertanian untuk dunia pasca kampus
c.    Institusi menjamin dan mendorong lulusannya bergerak di bidang keahlian masing-masing
d.    Kerjasama kewirausahaan dalam bidang pertanian

2.    Kontribusi Lulusan Pertanian untuk Membangun Pertanian Indonesia
a.    Mengoptimalkan peran himpunan alumni Pertanian untuk berkontribusi di dunia Pertanian
b.    Perlunya dukungan stakeholder dalam bidang pertanian
c.    Lulusan wajib bergerak membangun pertanian di daerahnya masing-masing

3.    Optimalisasi SDM Pertanian Guna Mendukung Pembangunan Pertanian Indonesia yang Berkelanjutan
a.    Pemerataan SDM potensial  ke seluruh wilayah Indonesia
b.    Optimalisasi penyuluh dalam bidang pertanian, kehutanan, peternakan, dan perikanan

4.    Kebijakan Penanganan Langsung terhadap Permasalahan Pertanian dan Kesejahteraan Petani
a.    Adanya kebijakan hukum yang jelas tentang kepemilikan modal asing di bidang pertanian
b.    Perlindungan pemerintah terhadap petani
c.    Penguatan kelembagaan pertanian untuk meningkatkan posisi tawar, mempermudah akses permodalan petani, dan percepatan pembangunan pertanian


5.    Pergerakan Mahasiswa Pertanian, Perikanan, Kehutanan, dan Peternakan Indonesia
a.    Melaksanakan program kemitraan dengan Desa di setiap universitas sebagai langkah nyata dalam upaya membangun masyarakat lokal
b.    Meningkatkan partisipasi aktif mahasiswa dalam menyampaikan opini dan gagasan melalui media massa
c.    Melakukan inovasi teknologi dalam kampus yang dicontohkan langsung kepada petani
d.    Sinergisasi bidang pertanian perikanan, peternakan, dan kehutanan serta bidang lain yang terkait dalam memajukan Pertanian Indonesia
Hari kedua Konferensi Pertanian Indonesia pada 2 Oktober 2011, dihadiri oleh peserta yang terdiri dari mahasiswa, pengusaha, pemerintah, LSM, Media massa dan petani. Peserta yang hadir berjumlah 85 orang mahasiswa IPB serta delegasi dari 10 universitas di Indonesia, yaitu Universitas Jember, Universitas Siliwangi, Universitas Pembangunan Negara Veteran Yogyakarta, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Soedirman, Universitas Padjajaran, Universitas Lampung dan Universitas Islam Riau. Hadir pula beberapa instansi, yaitu KOMISI IV DPR RI, IIBF, Agrina, Perhutani, Ditjen Tanaman Pangan, BPSDM KKP, Balitbang Pertanian, DPN APTRI, P2SDM IPB, BP4K, NASTARI, Koramil dan Kodim Bogor, LPPM IPB, ISMAPETI,  PPNSI, HKTI, Kampuskandaglu, Dinas Peternakan dan Perikanan, Dinas Kehutanan dan Perkebunan, POSDAYA IPB , Petani lingkar Kampus serta beberapa instanti pertanian lainnya .
Acara dimulai pukul 08.30 WIB, dengan sambutan dari ketua panitia Konferensi Pertanian Indonesia, Adhiaksa Noegraha, dan Bapak Bambang Riyanto, S.Pi, M.Si (Kepala Sub Direktorat Badan Minat Bakat dan Penalaran  IPB). Sebelum acara inti yaitu diskusi panel di mulai, Tari Piring dari Organisasi Mahasiswa Daerah Minang IPB menyambut para Tamu undangan yang hadir. Acara dilanjutkan dengan diskusi panel yang merupakan wadah penyampaian hasil diskusi yang telah dilakukan pada hari pertama oleh mahasiswa kepada stake holder. Diskusi panel dibagi menjadi 3 sesi. Sesi pertama dimulai pukul 09.15-11.15 WIB yang membahas tentang Optimalisasi Kontribusi SDM Pertanian Untuk Meningkatkan Pertanian yang Berkelanjutan. Pada sesi pertama ini dipimpin oleh Bapak Dadan Mulyana S. Hut, M. Si (Dosen Fakultas Kehutanan IPB). Pada topic ini sepakat dari berbagai pihak, seperti Bapak Nana Sukmana dari BP4K, Bapak Yul H. Bahar perwakilan Ditjen Hortikultur, Bapak Murrsyid Ma’sum perwakilan dari Ditjen Peternakan dan Perikanan, Bapak Robert H. Sinaga dari Ditjen Perkebunan, Bapak Moch. Nurhudah dari BPSDM KKP, Bapak Warcito dari P2SDM LPPM IPB, serta perwakilan Mahasiswa bahwa SDM Pertanian adalah modal pengembangan Pertanian Indonesia, SDM pertanian harus memiliki satu pemikran yang sama yaitu untuk memajukan Pertanian Indonesia. Bapak Yul H. Bahar menyatakan bahwa saat ini masih sulit menemukan Sarjana Pertanian (arti luas) yag siap “pakai”, yang dapat memadukan serta memanfaatkan SDA yang ada untuk peningkatan kualitas serta kuantitas hasil pertanian tersebut. Bapak Nana mengatakan bahwa jumlah penyuluh pertanian masih terhitung sedikit dibandingkan luasan pertanian Indonesia. Bapak Warcito menambahkan bahwa di bidang pendidikan pun sudah mendorong mahasiswa untuk banyak turun ke desa melaui beberapa program pengembangan SDM pertanian, seperti Bina Desa mauoun Posdaya.
Sesi kedua membahas Kebijakan Terhadap Permasalahan dan Kesejahteraan Petani yang dimoderatori oleh Bapak Feryanto W. Karokaro, S.P, M. Si (Dosen Agribisnis IPB) dimulai pukul 11.25-13.00 WIB.
Sesi ketiga dimulai pada pukul 14.00-15.45 WIB yang dipandu oleh Bapak Iyep Mulyana S. Pt (Dosen Fakultas Peternakan IPB) yang mengangkat tema diskusi Tantangan Pertanian Indonesia dalam Menghadapi Perdagangan Bebas AFTA). Pada topic ini Bapak Ketua Komisi 4 DPR RI, Bapak M. Romahurmuziy mengatakan bahwa Indonesia sudah siap menghadapi tantangan perdagangan bebas asalkan kita sebagai masyarakat Indoesia cinta akan produk Indonesia. Hal ini di dukung kuat oleh Presiden IIBF, Bapak Heppy Trenggono yang menyatakan bahwa barang-barang hasil prdokusi Indonesia sebenarnya lebih berkualitas dan memiliki nilai mutu yang lebih baik dari pada barang buatan luar negeri. Untuk itu Bapak Heppy menggalakan dan mengajak masyarakat Indonesia untuk membeli Indonesia agar kita bisa bangkit dan siap menghadapi tantangan perdagangan bebas.
Dari ketiga tema tersebut dihasilkan suatu akumulasi solusi dan rangkuman yang telah disepakati bersama seluruh steak holder pertanian Indonesia bentuk termasuk Mahasiswa. Kemudian sebagai bentuk nyata, dilakukan penandatanganan suatu komitmen bersama antara mahasiswa dan stake holder pertanian (dalam arti luas)  dari perwakilan instansi dan universitas yang hadir. Dukungan serta tanggapan yang baik sangat diberikan oleh seluruh perwakilan dari Instansi Pertanian (arti luas) yang hadir pada kegiatan ini. Follow up dari hasil Konferensi ini akan di usahakan oleh setiap steak holder pertanian yang hadir termasuk Mahasiswa Pertanian (arti luas) Indonesia.  Bapak Ketua Komisi 4 DPR RI mengharapkan hasil dari Konferensi Pertanian ini bias sampai kepada Komisi 4 dan akan disampaikan untuk di buat rencna aplikasi yang baik yang dapat mendukung kesejahteraan petani dan kemajuan Pertanian Indonesia. Dokumentasi para peserta, panitia konferensi bersama stake holder menutup rangkaian acara Konferensi Pertanian Indonesia 2011 pada pukul 16.10 WIB.
Adapun hasil kesepakatan dari Konferensi Pertanian Indonesia 2011:


HASIL KONFERENSI PERTANIAN INDONESIA 2011

Tema : Mengoptimalkan Kontribusi SDM Pertanian untuk Meningkatkan Pertanian yang    Berkelanjutan.
1.        Adanya promosi dan kampanye berskala besar dan gencar tentang produk pertanian (dalam arti luas) guna meningkatkan daya jual produk pertanian.
2.        Pengembangan teknologi tepat guna dan pengembangan SDM yang terpadu dan berkelanjutan agar dapat memaksimalkan sumber daya alam dengan baik.
3.        Pembangunan pertanian yang berbasis lingkungan dan kearifan local.
4.        Perlu adanya program Sarjana Menbangun Desa (SMD) yang dapat membantu membangun desa serta dapat membantu sebagai tenaga penyuluh pertanian.
5.        Menggalakkan sekolah khusus pertanian setingkat SMA/SMK.
6.        Adanya bentuk kerja sama yang konkrit antara mahasiswa dan para stake holder pertanian untuk menindaklanjuti kegiatan penelitian dan pengembangan masyarakat yang unik yang dilakukan mahasiswa.
7.        Kerja sama akademisi, pengusaha, pemerintah dan masyarakat yang baik untuk membangun pertanian yang lebih baik lagi.
  Tema: Kebijakan Terhadap Permasalahan dan Kesejahteraan Petani
1.      Pertanian merupakan hak dasar untuk memenuhi kebutuhan hidup rakyat dan sebagai identitas suatu bangsa sehingga perlu adanya perhatian khusus dari seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
2.      Kepastian data diperlukan untuk menunjang kebijakan yang akan diterapkan, baik kebijakan impor maupun untuk para petani.
3.      Koordinasi yang kuat dan kontinu antarkementerian di Indonesia dalam merumuskan suatu kebijakan dan penerapan kebijakan tersebut.
4.      Pengambilan kebijakan satu atap.
5.      Perlu adanya suatu targetan yang ditunjang dengan program yang mendukung.
6.      Adanya bentuk dukungan dan penghargaan kepada petani untuk memotivasi kinerja dalam membangun Pertanian Indonesia.
7.      Memperkuat sistem keamanan dan hukum di bidang pertanian secara luas.
8.      Mengembangkan varietas produk lokal.
9.      Diperlukan adanya pelatihan yang kontinu kepada para petani oleh dinas yang terkait.
10.  Peningkatan kualitas dan kuantitas para penyuluh.
11.  Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menunjang Pertanian Indonesia.
12.  Adanya kebijakan mengenai ketepatan penggunaan lahan pertanian untuk mengurangi alih fungsi lahan.

Tema: Tantangan Pertanian Indonesia dalam Menghadapi Perdagangan Bebas AFTA
1.      Mengefisienkan produk pertanian dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas.
2.      Mempermudah akses petani secara finansial, inputan (benih, sarana produksi, sarana infrstruktur), dan subsidi perdagangan sebagai langkah awal menuju perdagangan bebas AFTA.
3.      Perlu dukungan dari pemerintah berupa peningkatan anggaran pertanian.
4.      Memanfaatkan potensi pasar dalam negeri dan internasional dengan meningkatkan daya saing melalui preferensi dari konsumen.
5.      Meningkatkan rasa nasionalisme dengan menggalakan cinta produk Pertanian dalam negeri.
6.      Sinergisasi bidang pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, dan kehutanan serta bidang lain yang terkait dalam memajukan Pertanian Indonesia

No comments:

Post a Comment